Ada banyak pasangan-pasangan aneh di dunia fauna, salah satu yang luar biasa melibatkan burung-burung. Mereka diketahui membersihkan gigi-gigi buaya, nemplok di punggung banteng, rusa, kuda nil, gajah, dan zebra dan bahkan pula tinggal bareng dengan semut-semut - yang notabene adalah santapan mereka.�Kali ini giliran hewan-hewan di daratan dan udara.
Kira-kira apa yang terjadi jika seekor buaya membuka mulutnya dan mengundang seekor burung untuk masuk kedalam mulutnya ? Bisa jadi dimakan hidup-hidup ! Ajaibnya sang buaya tetap aja anteng ketika burung plover ini masuk ke dalam mulutnya, dan bahkan hilir mudik di antara gigi-giginya. Burung ini membersihkan gigi-gigi buaya dan mencegahnya terkena infeksi, di lain pihak burung-burung lapar itu memperoleh makanannya.
�
Burung madu punya sedikit masalah kecil: bagaimana cara memperoleh makanan dari dalam sarang lebah madu. Akhirnya mereka belajar, dengan cara membimbing predator lain ke sarang-sarang itu dan kemudian menunggu sisa-sisanya. Sejenis musang (cerpelai) madu adalah satu contoh hewan yang berkolaborasi dengan burung-burung itu. Bahkan burung inipun diketahui juga membimbing manusia untuk mencari sarang madu. Suatu masyarakat pedalaman mampu menemukan sarang lebah madu tiga kali lebih cepat dengan memanfaatkan penampakan burung-burung ini.
�
Burung bangau juga diketahui melakukan hubungan simbiosis yang saling menguntungkan yang aneh. Burung ini akan bertengger di punggung banyak jenis mamalia besar, memunguti parasit-parasit dari bulu atau kulit mereka untuk dijadikan santapan. Diduga pula bangau-bangau ini juga lebih sensitif dan waspada terhadap lingkungan sekitarnya daripada tunggangannya, dan membuatnya menjadi peringatan awal terhadap serangan predator atau bahaya-bahaya lainnya.
�
Burung-burung Oxpeckers, seperti halnya bangau, membersihkan teman tunggangannya dari kutu dan parasit-parasit lainnya, dan yang juga penting adalah memberikan tanda peringatan jika ada predator mendekat dengan jeritan saat dia terbang. Seperti kita ketahui sosok zebra lebih rentan daripada mamalia besar lainnya untuk menjadi mangsa predator. Meskipun demikian, kadang-kadang perilaku burung ini juga tidak sesuai dengan yang diharapkan tuannya - mereka diduga juga kadang-kadang menggigit luka terbuka di punggung zebra untuk menarik perhatian lebih banyak parasit untuk dijadikan makanannya.
�
Burung Oxpecker diketahui bukan satu-satunya burung yang melakukan hubungan simbiotik dengan zebra - mereka juga diketahui sering berteman dengan burung onta. Keduanya bekerja sama dalam hal menjaga dari serangan predator. Burung onta punya indera penciuman dan pendengaran yang payah, sementara zebra penglihatannya tidak bisa diandalkan. Untungnya zebra memiliki penciuman dan pendengaran yang tajam jika ada predator mendekat - sementara burung onta mengandalkan penglihatannya untuk memantau predator lainnya. Keduanya saling memperingatkan sehingga mereka dapat menghindar dari bahaya.
�
Tak seorangpun tahu dengan pasti bagaimana hal ini terjadi, tapi satu jenis spesies dari burung woodpecker (pematuk pohon) dan semut-semut pohon diketahui mengadakan "gencatan senjata" meskipun sesungguhnya mereka bermusuhan. Burung woodpecker kemerahan dan semut pohon hitam ini biasanya adalah pasangan predator dan mangsa - tetapi saat burung ini meletakkan telut-telurnya di sarang semut sebuah perjanjian dibuat, perjanjian jangka pendek untuk tidak menyerang. Hal ini melindungi telur-telur burung dari serangan semut dan sebaliknya burung yang membuat sarang disitu juga akan melindungi semut-semut itu dari serangan burung lainnya.
�
Semut jenis meat ant ini juga diketahui bekerja sama dengan spesies lainnya termasuk kupu-kupu dan belalang daun. Biasanya, semut ini sangat ganas dan rakus pada bangkai hewan dan memaksa hewan lainnya untuk tidak bisa mendekat dan berkeliaran di malam hari. Meskipun begitu, mereka membuat pengecualian untuk beberapa serangga yang mengeluarkan suatu zat yang bisa dijadikan makanan - tidak hanya mereka membiarkan partnernya ini hidup tapi juga secara aktif melindunginya dari serangan predator.
Sumber :�http://aneh-tapi-nyata.blogspot.com/2009/03/hubungan-simbiotik-di-dunia-hewan.html
Burung Plover dan Buaya
Kira-kira apa yang terjadi jika seekor buaya membuka mulutnya dan mengundang seekor burung untuk masuk kedalam mulutnya ? Bisa jadi dimakan hidup-hidup ! Ajaibnya sang buaya tetap aja anteng ketika burung plover ini masuk ke dalam mulutnya, dan bahkan hilir mudik di antara gigi-giginya. Burung ini membersihkan gigi-gigi buaya dan mencegahnya terkena infeksi, di lain pihak burung-burung lapar itu memperoleh makanannya.
�
Burung Madu dan Lebah Madu
Burung madu punya sedikit masalah kecil: bagaimana cara memperoleh makanan dari dalam sarang lebah madu. Akhirnya mereka belajar, dengan cara membimbing predator lain ke sarang-sarang itu dan kemudian menunggu sisa-sisanya. Sejenis musang (cerpelai) madu adalah satu contoh hewan yang berkolaborasi dengan burung-burung itu. Bahkan burung inipun diketahui juga membimbing manusia untuk mencari sarang madu. Suatu masyarakat pedalaman mampu menemukan sarang lebah madu tiga kali lebih cepat dengan memanfaatkan penampakan burung-burung ini.
�
Bangau dan Teman-temannya
Burung bangau juga diketahui melakukan hubungan simbiosis yang saling menguntungkan yang aneh. Burung ini akan bertengger di punggung banyak jenis mamalia besar, memunguti parasit-parasit dari bulu atau kulit mereka untuk dijadikan santapan. Diduga pula bangau-bangau ini juga lebih sensitif dan waspada terhadap lingkungan sekitarnya daripada tunggangannya, dan membuatnya menjadi peringatan awal terhadap serangan predator atau bahaya-bahaya lainnya.
�
Burung Oxpecker dan Zebra
Burung-burung Oxpeckers, seperti halnya bangau, membersihkan teman tunggangannya dari kutu dan parasit-parasit lainnya, dan yang juga penting adalah memberikan tanda peringatan jika ada predator mendekat dengan jeritan saat dia terbang. Seperti kita ketahui sosok zebra lebih rentan daripada mamalia besar lainnya untuk menjadi mangsa predator. Meskipun demikian, kadang-kadang perilaku burung ini juga tidak sesuai dengan yang diharapkan tuannya - mereka diduga juga kadang-kadang menggigit luka terbuka di punggung zebra untuk menarik perhatian lebih banyak parasit untuk dijadikan makanannya.
�
Burung Onta dan Zebra
Burung Oxpecker diketahui bukan satu-satunya burung yang melakukan hubungan simbiotik dengan zebra - mereka juga diketahui sering berteman dengan burung onta. Keduanya bekerja sama dalam hal menjaga dari serangan predator. Burung onta punya indera penciuman dan pendengaran yang payah, sementara zebra penglihatannya tidak bisa diandalkan. Untungnya zebra memiliki penciuman dan pendengaran yang tajam jika ada predator mendekat - sementara burung onta mengandalkan penglihatannya untuk memantau predator lainnya. Keduanya saling memperingatkan sehingga mereka dapat menghindar dari bahaya.
�
Woodpecker and Semut Pohon
Tak seorangpun tahu dengan pasti bagaimana hal ini terjadi, tapi satu jenis spesies dari burung woodpecker (pematuk pohon) dan semut-semut pohon diketahui mengadakan "gencatan senjata" meskipun sesungguhnya mereka bermusuhan. Burung woodpecker kemerahan dan semut pohon hitam ini biasanya adalah pasangan predator dan mangsa - tetapi saat burung ini meletakkan telut-telurnya di sarang semut sebuah perjanjian dibuat, perjanjian jangka pendek untuk tidak menyerang. Hal ini melindungi telur-telur burung dari serangan semut dan sebaliknya burung yang membuat sarang disitu juga akan melindungi semut-semut itu dari serangan burung lainnya.
�
Semut dan Belalang Daun
Semut jenis meat ant ini juga diketahui bekerja sama dengan spesies lainnya termasuk kupu-kupu dan belalang daun. Biasanya, semut ini sangat ganas dan rakus pada bangkai hewan dan memaksa hewan lainnya untuk tidak bisa mendekat dan berkeliaran di malam hari. Meskipun begitu, mereka membuat pengecualian untuk beberapa serangga yang mengeluarkan suatu zat yang bisa dijadikan makanan - tidak hanya mereka membiarkan partnernya ini hidup tapi juga secara aktif melindunginya dari serangan predator.
Sumber :�http://aneh-tapi-nyata.blogspot.com/2009/03/hubungan-simbiotik-di-dunia-hewan.html
0 komentar:
Posting Komentar